yunita

yunita

Rabu, 11 Januari 2012

Pemuda dan Sosialisasi

-->

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemda, niscaya akan kuguncangkan dunia" (Bung Karno)

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Sosialisai pemuda dapat diwujudkan dengan adanya karang taruna di daerah tempatnya tinggal. Karang taruna sendiri ialah organisasi kemasyarakatan yang menjadi wadah bagi setiap masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab. Karang taruna terutama oleh para generasi muda di lingkungan tempat tinggal.
Melalui adanya karang taruna, pemuda dapat mewujudkan perkembangan yang berkualitas, dan memiliki kesadaran bertanggung jawab. Organisasi sangat berperan dalam masyarakat, karena dengan adanya organisasi masyarakat dapat lebih berperan aktif terhadap lingkungannya. Dengan adanya organisasi kita dapat menuangkan ide positif dan masyarakat akan lebih mengenal kita karena keaktifan kita di dalam organisasi.

Selasa, 10 Januari 2012

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

-->

-->Abad ke-21, saat di mana kita hidup sekarang, merupakan masa di mana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Yang paling jelas adalah perkembangan alat komunikasi. Yang mulanya dulu hanya ada surat dan telepon kabel, kini telah berkembang menjadi handphone, laptop, tablet PC, i-pad dan lain sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Begitu banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat dari pada sebelumnya. Dalam hal ini tujuan perkembangan teknologi, yaitu membuat kehidupan manusia dapat berjalan dengan lebih mudah bisa dikatakan telah tercapai. Namun, sejalan dengan hukum alam, setiap hal apa lagi suatu perubahan pasti akan membawa efek samping tertentu bagi setiap pihak yang terlibat dalam siklus tersebut. Banyak hal yang berubah terkait dengan perkembangan IPTEK ini, terutama pola hidup masyarakat.
Contoh sederhana nya saja ialah handphone. Pada masa kini, handphone bukanlah lagi barang mewah yang hanya dapat dibeli oleh kalangan atas, namun kalangan bawah pun sekarang ini sudah banyak yang memiliki handphone sebagai alat komunikasi. Perubahan pola komunikasi ini kemudian akan mengubah standar ekonomi masyarakat. Masyarakat, terutama orang tua, dituntut untuk memiliki penghasilan lebih demi mengikuti perkembangan ini.
Dampak positif dari adanya IPTEK :
  • Masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi yang akurat dari internet bahkan dari seluruh dunia sekalipun.
  • Dengan adanya teknologi seperti handphone, setiap orang dapat berkomunikasi dengan mudah.
  • Mempermudah aktifitas manusia, karena lebih efisien.
Dampak negatif dari adanya IPTEK :
  • Menyebabkan pola hidup masyarakat yang konsumtif, yaitu tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan jumlah berlebih yang terkadang tidak sesuai kebutuhan.
  • Pengaruh budaya asing yang cepat masuk dan menyebabkan lunturnya budaya timur. Seperti cara berpakaian, sopan santun anak terhadap orang tua, kehidupan bebas remaja, dll.
  • Sikap individualisme. Masyarakat merasa dimudahkan oleh teknologi dan merasa tidak membutuhkan orang lain.
  • Membuat sikap malas, karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain :
  • Menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan. Teknologi dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia agar efisien. Sudah selayaknya kita menggunakannya dengan bijak. Dengan teknologi kita dengan mudah mendapat informasi dari seluruh dunia, tetapi kita juga harus bisa menyaring informasi yang kita dapat dengan norma-norma budaya Indonesia. Agar kita tetap pada jalur yang benar.

Senin, 09 Januari 2012

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

-->
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat


Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial yang hidup dalam masyarakat tersebut.
Syarat-Syarat menjadi Masyarakat 
Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemasyarakatan. 
Berdasarkan mata pencaharian.para pakar ilmu sosial membagi: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Berdasarkan struktur politiknya masyarakat dibagi:berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Masyarakat Perkotaan 
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. Kehidupan perkotaan yang terlalu modern membuat sebagian masyarakat perkotaan kehidupan keagamaannya berkurang bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.
  2. Orang kota lebih individualisme, mereka lebih mementingkan dirinya sendiri. Bahkan sikap gotong-royong pun sudah semakin pudar.
  3. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
  4. Pemikiran masyarakat kota lebih luas, karena sudah banyak di dukung oleh teknologi seperti internet, yang jarang diketahui oleh masyarakat pedesaan.
Masyarakat Pedesaan

Yang dimaksud dengan desa  menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
  3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
  1. Masyarakat pedesaan lebih mementingkan gotong-royong daripada individualisme.
  2. Sistem kehidupannya berkelompok atas dasar kekeluargaan.
  3. Bertani atau bercocok tanam merupakan sebagian besar pekerjaan penduduk desa.
  4. Pola pikir yang terkadang masih dianggap kolot, karena kurangnya teknologi yang masuk ke desa seperti internet, dll.
  5. Perilaku yang masih berorientasi pada tradisi dan status.
  6. Banyak ritual dan nilai-nilai sakral.
Apakah sudah tejadi simbiosis mutualisme antara masyarakat kota dan masyarakat desa?
Di Indonesia sendiri, antara masyarakat kota dan masyarakat desa sudah terjadi simbiosis mutualisme diantara keduanya. Keuntungan yang di dapat masyarakat kota dari masyarakat desa ialah, kota membutuhkan desa untuk menghasilkan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Warga kota juga membutuhkan warga desa yang bertenaga kasar untuk mengerjakan perkerjaan tertentu misalnya saja buruh bangunan, proyek pembangunan, atau perbaikan jalan raya. Sementara, keuntungan yang di dapat oleh masyarakat desa ialah apabila pekerjaan mereka di bidang pertanian mulai menyurut mereka bisa datang ke kota untuk mencari pekerjaan musiman seperti menjadi buruh bangunan, atau tukang becak sekalipun. Dengan adanya warga kota kebutuhan transportasi dan teknologi mulai dipahami oleh warga desa sehingga memudahkan mereka mendapatkan informasi.
Ada baiknya kegiatan urbanisasi dapat diminimalisasi. Warga desa tidak perlu mencari pekerjaan di kota, karena ada banyak lahan pekerjaan yang bisa di kembangkan di desa itu sendiri.

Sabtu, 07 Januari 2012

Keluarga Ideal...

-->

Keluarga ideal adalah  unit terkecil masyarakat Indonesia yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan. Di dalam keluarga ideal Indonesia terdapat  lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut saya, keluarga ideal itu sendiri ialah dimana setiap anggota keluarga dapat saling menyayangi, mengasihi, dan menghargai satu sama lain. Keluarga adalah segalanya, unit terkecil yang pertama kali saya kenal sebelum saya mengenal masyarakat luas.
Dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak pastinya punya peranan masing-masing.
Ayah, seorang kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarganya. Ayah yang dalam keluarga saya panggil Papa ini, ialah orang yang setiap Senin sampai Jumat berangkat pagi untuk mencari nafkah, ia juga sebagai pelindung keluarga dan pemberi rasa aman. Ayah juga bisa menjadi motivator terbaik kalau ada masalah di dalam keluarga, maupun masalah pribadi yang saya alami.
Ibu. Gambaran yang terlintas jika mendengar Ibu ialah sosok wanita yang sudah melahirkan saya, wanita yang hebat, kuat dan pastinya cantik. Ibu yang dalam keluarga saya panggil Mama ini punya peranan sebagai pengasuh anak-anak, pemberi rasa sayang kepada anak-anaknya dan bisa menjadi sahabat untuh sharing cerita. Mama sendiri bukanlah ibu rumah tangga, ia wanita karir. Setiap Senin sampai Jumat ia berangkat kerja untuk menafkahi anak-anaknya. Walaupun begitu, kasih sayangnya tidak luntur, perhatiannya dan peranannya sebagai Ibu tetap melekat.
Anak. Ialah mereka yang dilahirkan oleh Ibu untuk dapat menjadi kebanggaan kedua orang tua nya. Berkewajiban untuk membantu orang tua, menuruti nasihat orang tua.
Peranan anak pertama dalam keluarga. Saya disini ialah anak pertama yang memiliki seorang adik. dapat membimbing adiknya, melindungi adiknya, dan harus bertanggung jawab.

-->
Peranan anak bungsu dalam keluarga. Banyak yang beranggapan anak terakhir atau bontot itu manja. Pernyataan tersebut ada benarnya, tapi tidak selalu benar. Karena anak terakhir juga bisa menjadi pemberi keceriaan di dalam suatu keluarga.
Keluarga yang ideal akan menciptakan keharmonisan di dalamnya. Itu juga akan berdampak positif bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar tidak akan berkata buruk tentang sebuah keluarga yang juga mau berpartisipasi dalam organisasi di dalam suatu masyarakat.